Efek Peltzman: Bahaya Pasca Vaksinasi Covid-19

Dilema Sekolah Negeri
April 7, 2021
Penguatan Karakter Peserta Didik di Masa Pandemi
April 9, 2021

Efek Peltzman: Bahaya Pasca Vaksinasi Covid-19

Oleh Arifin

Nalarku.comGunungkidul 08 April 2021. Persepsi dan perasaan aman itu membahayakan, itu pesan pokok dari teori Efek Peltzman. Efek Peltzman menunjukkan bahwa ketika tindakan pengamanan diterapkan, orang sebenarnya cenderung meningkatkan perilaku berisiko mereka. 

Mengapa ini terjadi? Menurut Efek Peltzman, ketika langkah-langkah keamanan diterapkan, persepsi orang tentang risiko menurun, sehingga orang mungkin merasa bahwa mereka sekarang mampu membuat keputusan yang lebih berisiko. Mereka merasa lebih aman dengan adanya tindakan pengamanan yang diterima atau diterapkan. Akibatnya, tindakan keselamatan memiliki manfaat yang lebih rendah dari yang diperkirakan, karena penerima tindakan justru meningkatkan perilaku beresiko.

Teori Efek Peltzman pertama kali diperkenalkan oleh ekonom Sam Peltzman dalam studinya yang berjudul “The Effects of Automobile Safety Regulation”, diterbitkan dalam Journal of Political Economy pada tahun 1975.  Dalam studinya, Sam Peltzman mempelajari tentang apakah langkah-langkah keamanan mobil seperti sabuk pengaman dan teknologi keselamatan lainnya mampu menurunkan angka kematian karena kecelakaan mobil? Menurut Peltzman, teknologi pengaman mobil ternyata tidak menurunkan angka kematian karena kecelakaan mobil. Mengapa? karena dengan adanya teknologi pengaman mobil tersebut, pengemudi justru merasa lebih aman sehingga cenderung mengemudikan mobil dengan cara yang lebih beresiko, lebih ugal-ugalan. Akibatnya, kecelakaan dan kematian karena mobil tetap meningkat. Inilah inti dari teori Efek Peltzman.

Awas Bahaya Pasca Vaksinasi

Teori Efek Peltzman ini bisa digunakan untuk membaca kecenderungan tetap meningkatnya kasus infeksi Covid-19, walaupun nantinya sudah banyak warga yang di suntik vaksin. Bahkan, bisa jadi akan tetap muncul gelombang-gelombang infeksi virus berikutnya. Orang-orang yang sudah divaksin pun bisa tetap terjangkit dan menjadi pembawa serta penular virus. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Mengacu pada Teori Efek Peltzman, pemberian vaksin akan memberikan rasa aman pada penerima. Rasa aman ini justru berbahaya karena mendorong penerima vaksin untuk berperilaku yang meningkatkan resiko, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang sekitarnya. Karena merasa aman, mereka menjadi kurang waspada, ceroboh, dan lalai melindungi diri dengan protokol kesehatan.

Rasa aman setelah menerima suntikan vaksin menyebabkan orang mengabaikan protokol kesehatan 3 M. Mereka menjadi kurang hati-hati dalam memakai masker, merasa aman untuk menghadiri atau membuat kerumunan tanpa menjaga jarak aman, dan tidak mencuci tangan sesuai instruksi kesehatan.

Padahal, faktanya, vaksinasi bukanlah senjata pamungkas Covid-19. Orang yang sudah divaksinasi tidak kebal secara mutlak. Mereka yang sudah menerima vaksin lengkap pun tetap bisa tertular virus. Hal ini karena, tidak semua vaksin bekerja para level yang sama dan tidak semua vaksin efektif melawan semua varian Covid-19.

Efek Peltzman inilah yang perlu diwaspadai oleh semua pihak. Bisa jadi Efek Peltzman ini akan menjadi gelombang bencana berikutnya jika tidak diantisipasi. Oleh karena itu, semua pihak perlu tetap menegakkan protokol kesehatan di semua lini hingga proses vaksinasi maksimal dan mencapai level herd immunity.

Bahan Bacaan :

  1. “The Peltzman Effect and the lessons this theory on road accidents has for Covid behaviour”, https://theprint.in/theprint-essential/the-peltzman-effect-and-the-lessons-this-theory-on-road-accidents-has-for-covid-behaviour/634372/
  2. “The Peltzman Effect”, https://thedecisionlab.com/reference-guide/psychology/the-peltzman-effect/
  3. “Jika Sudah Vaksinasi, Masih Bisakah Terinfeksi Covid-19? Ini Kata Ahli,” https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/13/073100123/jika-sudah-vaksinasi-masih-bisakah-terinfeksi-covid-19-ini-kata-ahli?page=all
  4. “Pasien Sembuh Terus Bertambah Menjadi 1.391.742 Orang,”https://covid19.go.id/p/berita/pasien-sembuh-terus-bertambah-menjadi-1391742-orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hubungi Sekarang